INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI
Label
- hikmah ( 48 )
- reiki ( 70 )
- tekhnik penyembuhan ( 3 )
- tentang ( 2 )
Entri Populer
-
MEDITASI SIRRUL FATIHAH =¤= MAKNA AL-FATIHAH =¤= Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah SWT berfirman :''Aku membagi sola...
-
SHOLAWAT JALAN PINTAS MENUJU MAKRIFAT Perlu diketahui bahwa derajat makrifat itu semata-mata pemberian dari Allah kepada ...
-
SHALAT DAIM Shalat dalam tinjauan tasawuf ada dua macam, yaitu sholat yang bersifat syariat yaitu sholat lima waktu (shalat wajib...
CONTACT
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 )
Hp : 0852-0042-3557 ( AS )
BLACKBERRY
7D603818
WhatsApp
No: 0857-2877-5740
Anda pengunjung ke
Translate
Minggu
FASAL TENTANG QORIN
PENGERTIAN
Qarin berasal daripada bahasa Arab yang berarti "teman", "pasangan" atau "pendamping". Kata qarin kemudian digunakan oleh kalangan Muslim sebagai makhluk-makhluk halus yang sentiasa mendampingi manusia, sejak seseorang itu dilahirkan hingga dia meninggal dunia, kemudian sampai pada hari
Al-Qur'an telah menjelaskan tentang adanya qarin dalam surah Az Zukhruf
“ Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az Zukhruf 43:36) ”
Dari Abdullah bin Mas’ud berkata,”Tidaklah satupun dari kalian kecuali ia telah di beri Qorin dari jin dan Qorin dari malaikat. Para sahabat bertanya,”Begitu juga kepadamu,Ya Rosulullah?” Beliau bersabda,”Kepadaku juga,hanya saja Alloh telah menolongku untuk menghadapinya,dan tidaklah ia (Qorin) menyuruhku kecuali kepada kebenaran” (HR.Ahmad)
Bila kita mengalami pergolakan batin saat menghadapi masalah,yang dituntut untuk segera menentukan sikap,atau saat menghadapi suatu pilihan yang membuat pikiran bimbang,tiba-tiba terasa dalam diri kita seperti ada makhluk yang membisikkan sesuatu untuk memilih pilihan tertentu, atau saat azan berkumandang, muncul dalam benak kita untuk segera meninggalkan pekerjaan lalu menunaikan sholat, tapi pada saat yang sama sakan ada yang membisikkan ,”Nanti saja…! selesaikan pekerjaan dulu”
Dan bisikan itu ternyata muncul dari sosok makhluk yang berbeda yang senantiasa menyertai kehidupan kita, yaitu makhluk yang bernama malaikat dan jin.
Dalam kisah yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, bahwa ketika tiba giliran Iblis untuk meminta, iapun berkata, “Ya Tuhanku, manusia (Adam) inilah yang telah Engkau muliakan atasku, kalau Engkau tidak memperhatikannya, aku tidak akan kuat menghadapinya.” Allah berfirman yang artinya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak dari nya kecuali dilahirkan pula seorang anak dari bangsa kamu.”
Iblis berkata lagi, “Ya Tuhanku, berilah tambahan kepadaku.” Allah berfirman, “Kamu dapat berjalan berjalan ditubuh mereka seperti mengalirnya darah dan kamu dapat membuat hati mereka sebagai rumah-rumah untuk kamu.”
DALIL KEBENARAN QORIN PADA MANUSIA
Setiap kita pasti ditemani teman yang akrab dan dekat yang disebut Qorin,satu dari malaikat dan satu dari golongan jin atau syaitan. Sebagai mana yang ditegaskan Rosululloh saw dalam riwayat Ahmad diatas.
Yang dimaksud dengan pernyataan Rosululloh saw pada bagian akhir dari hadits diatas adalah Qorin beliau dari golongan jin atau syaitan.
Alloh swt telah memberi perlakuan khusus kepada beliau dalm menghadapi sepak terjang Qorin jin yang dimilikinya,sehingga jin tersebut masuk Islam dan tidak mempengaruhi beliau kecuali kepada kepada kebaikan dan kebenaran.
Dan hadits tersebut lebih merupakan peringatan keras akan bahaya fitnah (gangguan ) Qorin dan was-wasnya serta penyesatan yang dilakukannya.Rosululloh saw memberi tahukan hal itu agar kiat lebih waspada dan melakukan pembentengan dari kejahatannya.
Dalam masalah ini ada ulama yang berpendapat bahwa peluang masuknya jin Qorin ke Islam bukan hanya berlaku untuk jin Qorin Rosululloh saw pribadi, Setiap kita bekesempatan untuk mengislamkan jin Qorin sebagaimana yang dialami Rosululloh.
QORIN DARI BANGSA JIN
Suatu hari hari ‘Aisyah radhiyyallahu ‘anha cemburu terhadap Rasulullah yang keluar di waktu malam, maka beliau bersabda, “Apakah syaithanmu telah mendatangimu?”
Aisyah menjawab, “Wahai Rasulullah, apa bersama saya ada syaithan?”
Beliau menjawab, “Iya.”
Aisyah bertanya, “Apakah bersama setiap insan?”
Beliau menjawab, “Iya.”
Aisyah bertanya, “Juga bersama engkau, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Iya. Tapi Allah membantuku terhadapnya sehingga aku selamat.” (Dikeluarkan oleh Imam Muslim)
Penjelasan tentang adanya qarin pada setiap manusia adalah peringatan untuk menghindari fitnah dan was-was serta penyesatannya, sehingga setiap orang menghindari segala perkara yang bisa mengantarnya kepada dosa dan agar dia senantiasa berlaku taat kepada Allah dan selalu berdzikir mengingat-Nya.
Dari hadit-hadits di atas jelas diriwayatkan bahwa setiap manusia memiliki qarin (pendamping) dari kalangan jin dan malaikat. Dan ketika di akhirat kelak, jin Qorin dari manusia menolak dipersalahkan atas kesesatan anak manusia
Dan pendampingnya (Qorinuh) berkata : “ Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya namun dia sendiri yang berada dalam kesesatan”. Lalu Allah berfirman : “Jangan kalian bertengkar di hadapan Ku dan sungguh Aku telah memberikan kepada mu dulu” (Q.S. 50 : 27-28), untuk lebih jelasnya silahkan buka di Qs Qof : 16 - 29.
Di dalam hadis yang lain daripada Ibnu Umar r.a, mafhum sabda Rasulullah s.a.w :
"Aku dilebihkan daripada Nabi Adam a.s dengan dua perkara iaitu pertama, syaitanku kafir, Allah menolong aku sehuingga dia Islam, para isteriku membantu akan daku tetapi syaitan Nabi Adam tetap kafir dan isterinya membantu ia membuat kesalahan".
Qarin ada pada setiap orang baik dia seorang manusia biasa maupun para Nabi atau Rasul. Dan Hampir seluruh Qorin dr Bangsa Jin ialah Kafir, karena itu malaikat turut diutus untuk ikut menjaga manusia, untuk mengimbangi peranan di antara dua makhluk bagi kita memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
Al Imam Nawawi r.a menguraikan "اسلم" dalam dua pengertian :
1. Baginda Rasul terselamat daripada kejahatan dan fitnah.
2. Qarin nya menjadi Islam dan beriman justeru mengajak kepada kebaikan semata-mata.
Dalam hal ini, bagaimana pula kaum mslimin harus menghadapi golongan Qarin ini ? Adakah ia terpaksa tunduk dan patuh atas arahan mereka atau sebaliknya ?
Sebenarnya kaum muslimin berkuasa ke atas mereka dan mampu menjadikan mereka lemah dan tidak berdaya. Sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w yang diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya daripada Abi Hurairah r.a :
"Sesungguhnya orang mukmin dapat melemahkan ( menundukkan ) syaitan sebagaimana salah seorang di antara kamu melemahkan ( menundukkan ) kudanya dalam perjalanan" .
Ibnu Muflih Al Muqaddsi menceritakan : Suatu ketika syaitan yang mendampingi orang yang beriman, bertemankan syaitan yang mendampingi orang kafir. Syaitan yang mengikuti orang beriman itu kurus sedangkan yang mengikuti orang kafir itu gemuk. Maka ditanya mengapa engkau kurus, bagaimana aku tidak kurus, apabila tuanku masuk ke rumah, dia berzikir, makan dia ingatkan Allah, apbila minum pun begitu. Sebaliknya syaitan yang mengikut orang kafir itu pula berkata aku sentiasa makan bersamanya dan begitu juga minum.
Qarin Malaikat Bukan Khadam !
“Tidaklah setiap orang dari kalian kecuali telah diberitakan kepadanya qarin dari jin dan qarin dari malaikat.’ Para sahabat bertanya,’dan untukmu wahai Rasulullah? ’Rasulullah menjawab, ` Untukku juga, hanya saja Allah telah menolongku, sehingga qarinku masuk islam, dan tidak menyuruhku kecuali pada kebaikan’.“ (HR.Muslim)
dalam Kitab Alamu Malaikatil Abrar: 48, Seorang ulama tersohor yang bernama DR.Umar Sulaiman al-Asyqar berkata,
“Yang dimaksud dengan qarin malaikat pada hadist ini bukanlah malaikat yang bertugas menjaga dan mencatat amal manusia. Allah menugasi qarin malaikat ini untuk mengarahkannya kepada petunjuk kebaikan. Qarin manusia yang dari malaikat memotifasi dan mengarahkannya kepada kebaikan, sedangkan qarin jin memprovokasi dan menggiringnya kepada keburukan.“
Qarin atau partner yang selalu menyertai manusia mengemban tugas khusus dari Allah , sebagaimana ditegaskan Rasulullah dalam riwayat lain,
“Sesungguhnya syetan itu punya bisikan untuk anak Adam sebagaimana malaikat juga punya bisikan. Adapun bisikan syetan adalah mengajak kepada keburukan dan mendustakan yang haq (benar). Sedangkan bisikan malaikat adalah mengajak kepada kebaikan dan membenarkan yang haq.
Barang siapa yang mendapati dalam dirinya ajakan kebaikan, maka ketahuilah bahwa itu datangnya dari Allah, hendaklah ia memuji Allah (baca Alhamdulillah). Tapi kalau dia mendapati yang lain (ajakan keburukan), maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan syetan yang terkutuk (baca Isti’adzah).
Lalu beliau membaca ayat 268 dari surat al-Baqarah,“Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan(kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari pada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) dan Maha Mengetahui.“ (HR.Tirmidzi dan Nasa’i dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya).
Kesimpulan
Qarin malaikat dan qarin jin senantiasa berkompetisi untuk mempengaruhi anak manusia. Keduanya, satu dengan lainnya tidak mau ketinggalan atau kedahuluan. Keduanya akan hadir saat manusia hendak tidur di pembaringannya.
Qarin malaikat menginginkan manusia menutup aktifitas kesehariannya dengan kebaikan, sedangkan qarin syetan menginginkan penutup yang buruk. Begitu juga ketika manusia bangun dari tidurnya. Qarin dari malaikat mengajak manusia membuka dengan kebaikan, sedangkan qarin jin mengajaknya untuk membuka dengan keburukan.
Rasulullah bersabda menjelaskan kompetisi itu dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah,
“Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan syetan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, “Akhiri dengan kebaikan”, sedangkan syetan membisikan, “Akhiri dengan keburukan”. Apabila ia menyebut nama Allah sampai tertidur, maka malaikat mengusir syetan. Dan syetan akan bermalam seraya menyesali kekalahannya.“ (HR. Ibnu Hibban, Hakim dan dishahihkan oleh adz-Dzahabi).
Fenomena kompetisi itu akan terulang lagi saat manusia terbangun dari tidurnya. Maka dari itu jangan lupa untuk selalu berdo’a di saat hendak tidur dan juga saat terbangun dari tidur.
Dengan demikian, apabila ada orang yang melakukan ritual yang aneh-aneh atau menyimpang (amalan thariqah untuk membuat malaikat jadi khadam manusia) yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah, lalu datang sosok ghaib menghampirinya atau merasuk ke dalam dirinya, bisa dipatikan bahwa sosok itu bukanlah malaikat. Kalau bukan malaikat, berarti jin atau syetan.
Walaupun ia melihat sosok datang itu berpakaian serba putih-putih, berjubah panjang atau bersorban rapi. Karena jin bisa menyerupai sosok siapa saja, bahkan para Nabi dan wali kecuali sosok Rasulullah yang setan tidak dapat menyerupainya.
Sekali lagi kami tegaskan di sini, bahwa malaikat itu adalah tentara Allah yang hanya tunduk kepada Allah. Ia sangat disiplin untuk menunaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Allah SWT berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.“ (QS.at-Tahrim : 6).
Perhatikan ayat yang artinya, “Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Kalau begitu siapa lagi yang datang ke orang yang melakukan ritual menyimpang, kalau bukan jin jahat atau syetan laknat. Karena qarin manusia yang berasal dari malaikat punya tugas khusus, tidak bisa seenaknya disuruh-suruh dan ia bukanlah khadam manusia
wallahu a'lam...
Oleh Kyai Jamas
Qarin berasal daripada bahasa Arab yang berarti "teman", "pasangan" atau "pendamping". Kata qarin kemudian digunakan oleh kalangan Muslim sebagai makhluk-makhluk halus yang sentiasa mendampingi manusia, sejak seseorang itu dilahirkan hingga dia meninggal dunia, kemudian sampai pada hari
Al-Qur'an telah menjelaskan tentang adanya qarin dalam surah Az Zukhruf
“ Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az Zukhruf 43:36) ”
Dari Abdullah bin Mas’ud berkata,”Tidaklah satupun dari kalian kecuali ia telah di beri Qorin dari jin dan Qorin dari malaikat. Para sahabat bertanya,”Begitu juga kepadamu,Ya Rosulullah?” Beliau bersabda,”Kepadaku juga,hanya saja Alloh telah menolongku untuk menghadapinya,dan tidaklah ia (Qorin) menyuruhku kecuali kepada kebenaran” (HR.Ahmad)
Bila kita mengalami pergolakan batin saat menghadapi masalah,yang dituntut untuk segera menentukan sikap,atau saat menghadapi suatu pilihan yang membuat pikiran bimbang,tiba-tiba terasa dalam diri kita seperti ada makhluk yang membisikkan sesuatu untuk memilih pilihan tertentu, atau saat azan berkumandang, muncul dalam benak kita untuk segera meninggalkan pekerjaan lalu menunaikan sholat, tapi pada saat yang sama sakan ada yang membisikkan ,”Nanti saja…! selesaikan pekerjaan dulu”
Dan bisikan itu ternyata muncul dari sosok makhluk yang berbeda yang senantiasa menyertai kehidupan kita, yaitu makhluk yang bernama malaikat dan jin.
Dalam kisah yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, bahwa ketika tiba giliran Iblis untuk meminta, iapun berkata, “Ya Tuhanku, manusia (Adam) inilah yang telah Engkau muliakan atasku, kalau Engkau tidak memperhatikannya, aku tidak akan kuat menghadapinya.” Allah berfirman yang artinya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak dari nya kecuali dilahirkan pula seorang anak dari bangsa kamu.”
Iblis berkata lagi, “Ya Tuhanku, berilah tambahan kepadaku.” Allah berfirman, “Kamu dapat berjalan berjalan ditubuh mereka seperti mengalirnya darah dan kamu dapat membuat hati mereka sebagai rumah-rumah untuk kamu.”
DALIL KEBENARAN QORIN PADA MANUSIA
Setiap kita pasti ditemani teman yang akrab dan dekat yang disebut Qorin,satu dari malaikat dan satu dari golongan jin atau syaitan. Sebagai mana yang ditegaskan Rosululloh saw dalam riwayat Ahmad diatas.
Yang dimaksud dengan pernyataan Rosululloh saw pada bagian akhir dari hadits diatas adalah Qorin beliau dari golongan jin atau syaitan.
Alloh swt telah memberi perlakuan khusus kepada beliau dalm menghadapi sepak terjang Qorin jin yang dimilikinya,sehingga jin tersebut masuk Islam dan tidak mempengaruhi beliau kecuali kepada kepada kebaikan dan kebenaran.
Dan hadits tersebut lebih merupakan peringatan keras akan bahaya fitnah (gangguan ) Qorin dan was-wasnya serta penyesatan yang dilakukannya.Rosululloh saw memberi tahukan hal itu agar kiat lebih waspada dan melakukan pembentengan dari kejahatannya.
Dalam masalah ini ada ulama yang berpendapat bahwa peluang masuknya jin Qorin ke Islam bukan hanya berlaku untuk jin Qorin Rosululloh saw pribadi, Setiap kita bekesempatan untuk mengislamkan jin Qorin sebagaimana yang dialami Rosululloh.
QORIN DARI BANGSA JIN
Suatu hari hari ‘Aisyah radhiyyallahu ‘anha cemburu terhadap Rasulullah yang keluar di waktu malam, maka beliau bersabda, “Apakah syaithanmu telah mendatangimu?”
Aisyah menjawab, “Wahai Rasulullah, apa bersama saya ada syaithan?”
Beliau menjawab, “Iya.”
Aisyah bertanya, “Apakah bersama setiap insan?”
Beliau menjawab, “Iya.”
Aisyah bertanya, “Juga bersama engkau, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Iya. Tapi Allah membantuku terhadapnya sehingga aku selamat.” (Dikeluarkan oleh Imam Muslim)
Penjelasan tentang adanya qarin pada setiap manusia adalah peringatan untuk menghindari fitnah dan was-was serta penyesatannya, sehingga setiap orang menghindari segala perkara yang bisa mengantarnya kepada dosa dan agar dia senantiasa berlaku taat kepada Allah dan selalu berdzikir mengingat-Nya.
Dari hadit-hadits di atas jelas diriwayatkan bahwa setiap manusia memiliki qarin (pendamping) dari kalangan jin dan malaikat. Dan ketika di akhirat kelak, jin Qorin dari manusia menolak dipersalahkan atas kesesatan anak manusia
Dan pendampingnya (Qorinuh) berkata : “ Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya namun dia sendiri yang berada dalam kesesatan”. Lalu Allah berfirman : “Jangan kalian bertengkar di hadapan Ku dan sungguh Aku telah memberikan kepada mu dulu” (Q.S. 50 : 27-28), untuk lebih jelasnya silahkan buka di Qs Qof : 16 - 29.
Di dalam hadis yang lain daripada Ibnu Umar r.a, mafhum sabda Rasulullah s.a.w :
"Aku dilebihkan daripada Nabi Adam a.s dengan dua perkara iaitu pertama, syaitanku kafir, Allah menolong aku sehuingga dia Islam, para isteriku membantu akan daku tetapi syaitan Nabi Adam tetap kafir dan isterinya membantu ia membuat kesalahan".
Qarin ada pada setiap orang baik dia seorang manusia biasa maupun para Nabi atau Rasul. Dan Hampir seluruh Qorin dr Bangsa Jin ialah Kafir, karena itu malaikat turut diutus untuk ikut menjaga manusia, untuk mengimbangi peranan di antara dua makhluk bagi kita memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
Al Imam Nawawi r.a menguraikan "اسلم" dalam dua pengertian :
1. Baginda Rasul terselamat daripada kejahatan dan fitnah.
2. Qarin nya menjadi Islam dan beriman justeru mengajak kepada kebaikan semata-mata.
Dalam hal ini, bagaimana pula kaum mslimin harus menghadapi golongan Qarin ini ? Adakah ia terpaksa tunduk dan patuh atas arahan mereka atau sebaliknya ?
Sebenarnya kaum muslimin berkuasa ke atas mereka dan mampu menjadikan mereka lemah dan tidak berdaya. Sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w yang diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya daripada Abi Hurairah r.a :
"Sesungguhnya orang mukmin dapat melemahkan ( menundukkan ) syaitan sebagaimana salah seorang di antara kamu melemahkan ( menundukkan ) kudanya dalam perjalanan" .
Ibnu Muflih Al Muqaddsi menceritakan : Suatu ketika syaitan yang mendampingi orang yang beriman, bertemankan syaitan yang mendampingi orang kafir. Syaitan yang mengikuti orang beriman itu kurus sedangkan yang mengikuti orang kafir itu gemuk. Maka ditanya mengapa engkau kurus, bagaimana aku tidak kurus, apabila tuanku masuk ke rumah, dia berzikir, makan dia ingatkan Allah, apbila minum pun begitu. Sebaliknya syaitan yang mengikut orang kafir itu pula berkata aku sentiasa makan bersamanya dan begitu juga minum.
Qarin Malaikat Bukan Khadam !
“Tidaklah setiap orang dari kalian kecuali telah diberitakan kepadanya qarin dari jin dan qarin dari malaikat.’ Para sahabat bertanya,’dan untukmu wahai Rasulullah? ’Rasulullah menjawab, ` Untukku juga, hanya saja Allah telah menolongku, sehingga qarinku masuk islam, dan tidak menyuruhku kecuali pada kebaikan’.“ (HR.Muslim)
dalam Kitab Alamu Malaikatil Abrar: 48, Seorang ulama tersohor yang bernama DR.Umar Sulaiman al-Asyqar berkata,
“Yang dimaksud dengan qarin malaikat pada hadist ini bukanlah malaikat yang bertugas menjaga dan mencatat amal manusia. Allah menugasi qarin malaikat ini untuk mengarahkannya kepada petunjuk kebaikan. Qarin manusia yang dari malaikat memotifasi dan mengarahkannya kepada kebaikan, sedangkan qarin jin memprovokasi dan menggiringnya kepada keburukan.“
Qarin atau partner yang selalu menyertai manusia mengemban tugas khusus dari Allah , sebagaimana ditegaskan Rasulullah dalam riwayat lain,
“Sesungguhnya syetan itu punya bisikan untuk anak Adam sebagaimana malaikat juga punya bisikan. Adapun bisikan syetan adalah mengajak kepada keburukan dan mendustakan yang haq (benar). Sedangkan bisikan malaikat adalah mengajak kepada kebaikan dan membenarkan yang haq.
Barang siapa yang mendapati dalam dirinya ajakan kebaikan, maka ketahuilah bahwa itu datangnya dari Allah, hendaklah ia memuji Allah (baca Alhamdulillah). Tapi kalau dia mendapati yang lain (ajakan keburukan), maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan syetan yang terkutuk (baca Isti’adzah).
Lalu beliau membaca ayat 268 dari surat al-Baqarah,“Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan(kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari pada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) dan Maha Mengetahui.“ (HR.Tirmidzi dan Nasa’i dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya).
Kesimpulan
Qarin malaikat dan qarin jin senantiasa berkompetisi untuk mempengaruhi anak manusia. Keduanya, satu dengan lainnya tidak mau ketinggalan atau kedahuluan. Keduanya akan hadir saat manusia hendak tidur di pembaringannya.
Qarin malaikat menginginkan manusia menutup aktifitas kesehariannya dengan kebaikan, sedangkan qarin syetan menginginkan penutup yang buruk. Begitu juga ketika manusia bangun dari tidurnya. Qarin dari malaikat mengajak manusia membuka dengan kebaikan, sedangkan qarin jin mengajaknya untuk membuka dengan keburukan.
Rasulullah bersabda menjelaskan kompetisi itu dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah,
“Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan syetan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, “Akhiri dengan kebaikan”, sedangkan syetan membisikan, “Akhiri dengan keburukan”. Apabila ia menyebut nama Allah sampai tertidur, maka malaikat mengusir syetan. Dan syetan akan bermalam seraya menyesali kekalahannya.“ (HR. Ibnu Hibban, Hakim dan dishahihkan oleh adz-Dzahabi).
Fenomena kompetisi itu akan terulang lagi saat manusia terbangun dari tidurnya. Maka dari itu jangan lupa untuk selalu berdo’a di saat hendak tidur dan juga saat terbangun dari tidur.
Dengan demikian, apabila ada orang yang melakukan ritual yang aneh-aneh atau menyimpang (amalan thariqah untuk membuat malaikat jadi khadam manusia) yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah, lalu datang sosok ghaib menghampirinya atau merasuk ke dalam dirinya, bisa dipatikan bahwa sosok itu bukanlah malaikat. Kalau bukan malaikat, berarti jin atau syetan.
Walaupun ia melihat sosok datang itu berpakaian serba putih-putih, berjubah panjang atau bersorban rapi. Karena jin bisa menyerupai sosok siapa saja, bahkan para Nabi dan wali kecuali sosok Rasulullah yang setan tidak dapat menyerupainya.
Sekali lagi kami tegaskan di sini, bahwa malaikat itu adalah tentara Allah yang hanya tunduk kepada Allah. Ia sangat disiplin untuk menunaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Allah SWT berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.“ (QS.at-Tahrim : 6).
Perhatikan ayat yang artinya, “Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Kalau begitu siapa lagi yang datang ke orang yang melakukan ritual menyimpang, kalau bukan jin jahat atau syetan laknat. Karena qarin manusia yang berasal dari malaikat punya tugas khusus, tidak bisa seenaknya disuruh-suruh dan ia bukanlah khadam manusia
wallahu a'lam...
Oleh Kyai Jamas
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Terus bagaimana cara supaya qorin kita tidak bisa di tarik orang (mediumisasi)
BalasHapus