INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI
Label
- hikmah ( 48 )
- reiki ( 70 )
- tekhnik penyembuhan ( 3 )
- tentang ( 2 )
Entri Populer
-
MEDITASI SIRRUL FATIHAH =¤= MAKNA AL-FATIHAH =¤= Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah SWT berfirman :''Aku membagi sola...
-
SHOLAWAT JALAN PINTAS MENUJU MAKRIFAT Perlu diketahui bahwa derajat makrifat itu semata-mata pemberian dari Allah kepada ...
-
SHALAT DAIM Shalat dalam tinjauan tasawuf ada dua macam, yaitu sholat yang bersifat syariat yaitu sholat lima waktu (shalat wajib...
CONTACT
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 )
Hp : 0852-0042-3557 ( AS )
BLACKBERRY
7D603818
WhatsApp
No: 0857-2877-5740
Anda pengunjung ke
Translate
Rabu
Hakekat Diri
Dalam Tasawuf Jawa
Dalam Kitab Serat Wirid Hidayat Jati yang ditulis oleh R.Ng. Ronggo Warsito (Kiyahi Ageng Burhan). Menjelaskan unsur penciptaan manusia dalam wejangan (nasehat) yang ketiga yaitu: Kahananing Dzat (Keadaan Dzat )
"Sajatine Ingsun kang nitahake Adam asal saka anasir patang prakara, bumi, geni, angin, banyu. Iku dadi kawujudaning sipat Ingsun, ing kono Ingsun panjang ngelmu daroh, limang prakoro : Nur, Roso, Roh, Napsu, lan Budi. Iya iku minangka kawarnaning wajah Ingsun Kang Maha Suci."
artinya:
“ Sebenarnya manusia itu adalah Rahsa-Ku dan Aku ini adalah rahsa manusia karena Aku menciptakan Adam dari empat unsur yaitu : tanah, air, api, dan udara. Keempat unsur itu adalah perwujudan dan Sifat-Ku. Kemudian Aku masukkan kedalam tubuh Adam lima macam mudzarrah, yaitu : nur, rahsa, ruh, nafsu dan budi. Itulah sebagai gambaran-citra wajah-KU Yang Maha Suci".
Bahwa manusia diciptakan sebagai ‘rahsa’ (bukan rasa, sebab antara rasa dan rahsa dalam keilmuan jawa berbeda) dari Allah, dan Allah itu sebagai ‘rahsa’ dari manusia. Yang dimaksud adalah bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambaranNya atau menurut citraNya.
Dalam pelajaran ini diterangkan bahwa manusia (jasmaninya) diciptakan berasal dari empat unsur alam semesta (bumi, angin /udara, api dan air.) yang masing-masing unsur mempengaruhi (membawa bawaan) dorongan nafsu manusia.
a. Bumi dalam tubuh kita terwujud pada hal-2 yang bersifat kedagingan, dan dibagi menjadi dua hal yaitu yang merupakan unsur dari :
1) Bapa berupa tulang, otot, kulit dan otak, dan unsur.
2) Ibu berupa daging, darah, sungsum dan jerohan.
b. Api dalam tubuh menjadikan empat nafsu yaitu aluamah, amarah, supiyah dan mutmainah.
1) Aluamah berwatak suka terhadap makanan, sifatnya membangkitkan kekuatan badan.
2) Amarah berwatak suka marah, emosi, sifatnya membangkitkan kekuatan kehendak.
3) Supiyah berwatak keinginan, keterpesonaan, keinginan memiliki, bersifat membangkitkan kekuatan pikir berupa akal.
4) Mutmainah berwatak kesucian dan ketenangan, bersifat membangkitkan kekuatan untuk berpantang (bhs jawa : tarakbrata)
c. Angin dalam tubuh kita terwujud dalam empat hal yaitu napas, tannapas, anapas dan nupus.
1) Napas merupakan ikatan badan fisik, bertempat di hati suwedhi, yaitu jembatan hati, berpintu di lisan
2) Tannapas merupakan ikatan hati, bertempat di pusar, berpintu di hidung
3) Anapas merupakan ikatan roh, berpintu di telinga
4) Nupus merupakan ikatan rahsa, bertempat di hati fuad yang putih yaitu jembatan jantung, berpintu di mata.
d. Air dalam tubuh menjadikan empat elemen roh yaitu roh hewani, roh nabati, roh rabbani dan roh nurrani.
1) Roh hewani, menumbuhkan kekuatan badan.
2) Roh nabati menumbuhkan rambut, kuku, dan menghidupkan budi.
3) Roh rabbani menumbuhkan rahsa (dzat hamba)
4) Roh nurrani menumbuhkan cahaya.
Setelah empat unsur alam terbentuk dalam tubuh manusia, kemudian Allah menempatkan pula lima hal sebagai gambaran wajah- Nya yaitu nur, rahsa, roh, nafsu dan budi.
a. Nur, merupakan terangnya cahya, jika 'menyambung' kembali kepada Dzat Yang Maha Suci dapat menerangi manusia dalam mengenal-Nya dan menjalankan peran sebagai hamba dan wakil-Nya di bumi (menerangi lahir batin).
b. Rahsa, roso jati, adalah kesadaran 'ar-ruh min-Ruhi', kesadaran manusia yang hakiki, al-bashiroh manusia (menumbuhkan daya ketenteraman di lahir batin).
c. Roh, nyawa, sukma yang dalam jasad mempunyai tali petanda berupa nafas (penglihatan roh jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menjadikan penguasaan sempurna).
d. Nafsu, kekuatan nafsu menumbuhkan kekuatan kehendak / karep yang sentosa.
e. Budi, menumbuhkan daya pikir dan cipta yang sentosa .
Oleh karena itulah beberapa orang mengatakan bahwa manusia mempunyai sifat-sifat Tuhan dan juga mempunyai kesucian wajah Tuhan.
Literatur:
http://www.sastra.org/…/941-wirid-hidayat-jati-tanaya-1954-…
by: Cahaya Gusti
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar