INTI PADMA

Icon INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI

Entri Populer

CONTACT

Telepon Call
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 ) Hp : 0852-0042-3557 ( AS )

Blackberry Toko Online
BLACKBERRY
7D603818

Icon WhatsApp
WhatsApp
No: 0857-2877-5740

DONASI


a/n Ahmad sodik
No: 422-100-320-3267

Anda pengunjung ke

Translate

Minggu

ORANG YANG BANGKRUT


Suatu ketika ada seorang pendeta berdialog dengan Imam Ali Zainal Abidin (cucu nabi) ulamak ahli tasawuf:
Pendeta: Jika di antara sesama muslim saling mendholimi, lalu apa balasannya?

Imam Ali Zainal Abidin: Balasannya, semua kebaikan sang dholim akan dilimpahkan kepada yang didholimi.
Pendeta: Lalu, bagaimana jika yang sang dholim tidak mempunyai kebaikan?
Imam Ali Zainal Abidin: Niscaya Allah akan mengambil segala keburukan orang yang didholimi dan dilimpahkan kepada si dholim.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟” قَالُوْا: اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ “إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي، يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هٰذَا، وَقَذَفَ هٰذَا، وَأَكَلَ مَالَ هٰذَا، وَسَفَكَ دَمَ هٰذَا، وَضَرَبَ هٰذَا. فَيُعْطِى هٰذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهٰذَا مِنٰ حَسَنَاتِهِ. فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ، قَبْلَ أَنْ يَقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ. ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata :
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Tahukah kalian siapakah yang dinamakan Muflis (Orang yang bangkrut) ?
Para sahabat menjawab : Orang yang bangkrut menurut pendapat kami ialah orang yang tiada mempunyai dirham (uang) dan tiada pula mempunyai harta benda.
Nabi bersabda: Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku, datang pada hari kiamat dengan membawa (amal) shalat, puasa, dan zakat. Dia datang sedang dahulu pernah mencaci maki orang, menuduh (mencemarkan nama baik) orang, memakan harta orang, menumpahkan darah orang dan memukul orang (dengan tidak hak). Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pahala amal baiknya dan kepada orang yang lain lagi diberikan pula amal baiknya. ( maka atas kezalimannya itu, pahala amal baiknya diberikan kepada orang yang dizaliminya). Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas. Maka diambillah kesalahan mereka lalu dilemparkan kepadanya. Sesudah itu dia dilemparkan ke dalam neraka. (Hr. Muslim)

Kisah Ibrahim Bin Adham dengan Budaknya

Ibrahim bin Adham memiliki tujuhpuluh budak. Ketika bertaubat, seluruh budaknya dimerdekakannya. Suatu ketika salah satu bekas budaknya mabuk dan bertemu dengannya. Bekas budak itu berkata. "hai Fulan, (karna budak itu sedang mabuk maka memanggilnya dengan sebutan fulan) tunjukkan aku kerumahku."
Ibrahim pun menunjukan ke salah satu kuburan. Begitu tahu dibawa kekuburan, bekas budak itu marah lalu memukuli Ibrahim bin Adham dengan keras. Si bekas budak berkata, "kubilang tunjukan aku ke rumahku! Mengapa kau tunjukan aku ke pekuburan?"
Ibrahim bin Adham menjawab, "wahai orang tak berakal, inilah rumahmu yang sebenarnya. Selain ini, hanyalah tipuan semata."
Mendengat hal itu, si bekas budak semakin marah dan mencambuki Ibrahim bin Adham. Namun setiap kali dicambuk, Ibrahim mengucap; "Ghafarallaahui laka (semoga Allah Mengampunimu)."
Ketika itu, tiba-tiba datang ada seorang lelaki dan berkata, "hai, kau! Apa yang telah kau lakukan terhadap tuanmu yang telah memerdekakanmu?"
Si bekas budak itu nampaknya tidak tahu kalau orang yang ia pukuli dan sakitnya adalah bekas tuannya. Si bekas budak itupun berkata, "memangnya siapa orang ini?"
Lelaki itu berkata, "dia Ibrahim bin Adham!"
Mendengar hal itu, serta-merta si bekas budak bersipuh di hadapan Ibrahim bin Adham seraya minta maaf.
Ibrahim berkata, "kau telah kuampuni dan kumaafkan."
Si bekas budak berkata, "Wahai tuanku, saya telah menyakiti dan memukuli tuan, tapi engkau malah mendoakan kebaikan untukku. `ghafarallaahu laka. `Mengapa?"
Ibrahim bin adham menjawab, "bagaimana aku tidak mendoakan kebaikan untukmu, padahal pukulanmu dan penyiksaanmu terhadapku adalah penyebab aku bisa masuk surga?"
Memaafkan adalah Sifat Mulia

Disakiti atau didholimi orang lain sangat menyedihkan dihati, akan tetapi memaafkan dan bersabar (terhadap tindakan orang lain yang menyakitinya) adalah sifat terpuji dan mulia. Hal ini dinyatakan dalam firman-Nya,

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Asy Syuura: 40).

Orang yang melampiaskan dendam semata-mata untuk kepentingan nafsunya, maka hal itu hanya akan mewariskan kehinaan di dalam dirinya.Apabila dia memaafkan, maka Allah justru akan memberikan kemuliaan kepadanya. Keutamaan ini telah diberitakan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui sabdanya,

وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا

“Kemuliaan hanya akan ditambahkan oleh Allah kepada seorang hamba yang bersikap pemaaf.”(HR. Muslim )




by : Cahaya Gusti

0 komentar:

Posting Komentar