INTI PADMA

Icon INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI

Entri Populer

CONTACT

Telepon Call
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 ) Hp : 0852-0042-3557 ( AS )

Blackberry Toko Online
BLACKBERRY
7D603818

Icon WhatsApp
WhatsApp
No: 0857-2877-5740

DONASI


a/n Ahmad sodik
No: 422-100-320-3267

Anda pengunjung ke

Translate

Minggu

SHOLAT: IMAM & MAKMUM




Jika berdiri mendirikan sholat maka hakekatnya yang berdiri itu adalah alif, maksudnya adalah rasakan tarikan nafas melalui hidung dahulu kemudian berdiri. Karena nyawa yang lebih dahulu berdiri baru kemudian tubuh jasmani.
Tidak mungkin tubuh yang mendirikan nyawa, sebaliknya nyawalah yang bisa membuat tubuh bergerak. Janganlah berlawanan antara perbuatan nyawa dan tubuh. Hal demikian tersebut sama halnya dengan orang yang menyekutukan Allah.
Hal ini menunjukkan bahwa nyawa itu ibarat imam, sedangkan tubuh jasmani adalah makmumnya. Maka imamlah yang terlebih dahulu gerak, baru diikuti oleh tubuh sebagai makmumnya. Itulah sebabnya mengapa Imam wajib diketahui. Apabila ada orang yang bertanya; siapakah imammu dalam sholat? Maka jawablah bahwa ; Imamku dalam sholat adalah al-Qur’an (wal Qur’anu Imami).
Mengapa al-Qur’an sebagai imam kita? Al-Qur’an adalah kalamullah atau perkataan Allah, dan al-Qur’an itu adalah Qodim (tedahulu). Jadi pada hakekatnya yang menjadi Imam itu adalah Tuhan. Inila tanda syahnya orang sholat. Sebab yang dimaksud sholat di sini adalah dhahirnya perbuatan, maksudnya dhahirnya perbuatan Tuhan pada kita. Allah juga pada hakekatnya, sehingga kita seia sekata dengan Imam (imam dan makmum).
Dalam niat sholat ada kalimat Imaman Lillahi Ta’ala yang artinya Imam karena Allah, begitu juga bagi makmum ada kalimat Makmuman Lillahi Ta’ala artinya makmun karena Allah Ta’ala. Maksudnya adalah Imamlah yang menggerakkan makmum, demikian pula halnya nyawa itulah yang menggerakan tubuh jasmani. Tidaklah nyawa dapat bergerak jika tida ada izin dari Allah, sedangkan salah satu tanda seseorang masih bernyawa adalah karena masih bernafas.
Apabila hendak ruku’ maka biarkanlah nafasmu dulu yang keluar, kemudian tubuhmu mengikuti ruku’. Begitupula ketika I’tidal samiAllahuliman khamidah, rasakan nafas dari hidung masuk lalu tubuhmu mengikuti I’tidal. Ketika sujud juga demikian rasakan dahulu nafas dari hidung keluar lalu diikuti gerakan tubuh sujud. Ketika bangkit dari sujud rasakan nafas dahulu masuk baru bangkit dari sujud. Intinya adalah ketika gerakan berdiri maka rasakan nafas masuk, ketika gerakan turun, maka rasakan nafas keluar terlebih dahulu.
Hendaklah nafas itu diikuti naik turunnya begitulah sholatnya para nabi dan para wali. Inilah yang disebut dengan Imam tanpa diimami, apabila dalam sholat berjamaah ada orang yang sholatnya dengan cara hal ini, maka dialah yang berhak untuk menjadi imam, akan tetapi jika ada orang yang menjadi imam sholat padahal dirinya tidak mengetahui bab ini, sedangkan makmumnya ada yang mengerti tentang bab nafas dalam sholat, maka hal itu disebut Imam yang diimami oleh makmumnya.

 by Cahaya Gusti
 

0 komentar:

Posting Komentar