INTI PADMA

Icon INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI

Entri Populer

CONTACT

Telepon Call
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 ) Hp : 0852-0042-3557 ( AS )

Blackberry Toko Online
BLACKBERRY
7D603818

Icon WhatsApp
WhatsApp
No: 0857-2877-5740

DONASI


a/n Ahmad sodik
No: 422-100-320-3267

Anda pengunjung ke

Translate

Sabtu

NAFAS MEDITASI

 Bag.01

MENYADARI NAPAS

 


Ada beberapa guru yang mengajarkan bahwa setelah kita duduk, kita segera mengamati napas. Akan tetapi, beberapa orang saat mencari napas, tidak menemukan napas karena sensasi napas kadang agak halus. Oleh karena tidak menemukannya, sebagian orang akhirnya mengendalikan napas. Membuat napas ini kasar, kemudian ia bisa merasakan sensasi napas tersebut.

Dalam berusaha untuk merasakan sensasi napas, ada juga yang menghitung berapa lama ia menarik nafas, berapa lama menahan, dan berapa lama mengeluarkannya.
Tujuannya adalah membuat perhatian kita dengan ketat tertuju pada napas sehingga tidak memberi kesempatan pikiran berkelana untuk muncul. Meskipun cara ini bisa digunakan, tetapi jika pikiran kita masih terlalu kasar akan lebih alami dan lebih efektif bila kita menggunakan obyek perhatian yang kasar.
Mengatur nafas sehingga nafas yang seharusnya halus ini tampak kasar adalah memaksakan sesuatu yang tidak pada fungsinya. Seperti memukul paku menggunakan gagangnya, bukan kepalanya.
Jika kita mengendalikan napas, setelah duduk kadang anda merasakan dada menjadi pengap seperti orang yang sesak napas. Jika dilanjutkan kepala bisa menjadi tegang karena kita kekurangan oksigen.
Sebagian orang saat bermeditasi dengan mengatur napas, ia menjadi tegang dan tidak bisa berkembang. Oleh karena saat pikiran mulai fokus dan relaks, irama nafas ini secara alami akan menjadi lembut.
Jika seseorang mengatur nafas, metode yang digunakan seringkali malah membuat pikiran tidak bisa relaks dan mengendap karena metode yang digunakan memang pada dasarnya membuat nafas yang seharusnya lembut menjadi kasar.
Jadi sebagian orang malah bertahan pada sifatnya yang kasar karena ingin mempertahankan metode.
Jadi kita harus tahu, jika kita punya kondisi seperti ini maka kita harus menyelaraskan metode dengan benar. Oleh karena metode ini baik, tetapi cara penggunaan kita terhadap metodelah yang bermasalah.
Perhatian ke napas melalui relaksasi
Point yang penting dalam menggunakan metode adalah proses meditasi kita harus berjalan natural, alamiah. Perhatian ke napas yang alamiah adalah napas datang dengan sendirinya ke kesadaran kita, bukan kita yang berusaha mendatangi napas. Kondisi ini bisa dicapai bila kita menggunakan metode relaksasi untuk menyelaraskan napas kita.
Pertama-tama kita atur postur duduk kita dengan benar. Lalu setelah duduk dengan postur benar, kita mulai merelakskan tubuh. Saat merelakskan, kita melakukan relaksasi per bagian tubuh sesuai metode. Setelah relaksasi per bagian di jalankan 2-3 kali (tiap orang punya kebutuhan yang berbeda), anda merelakskan seluruh tubuh, menyadari keseluruhan tubuh.
Mungkin anda akan menyadari bahwa batin belum mampu untuk menyadari tubuh secara keseluruhan dengan jelas. Namun, asalkan tetap melakukan relaksasi lalu menyadari setiap bagian tubuh, bila postur tubuh sudah benar dan cukup tenang, secara alami anda akan menyadari ada sedikit pergerakan kecil di tubuh kita. Gerakan yang halus ini adalah pernapasan kita.
Dalam menyadari napas, sebagian orang tidak langsung menyadari napas di ujung hidung. Setelah kita duduk dengan baik, seluruh tubuh relaks, lalu membawa perhatian ke keseluruhan tubuh, terkadang perhatian kita tertuju ke tubuh bagian dada yang bergerak naik turun.
Ada juga yang menyadari kembang kempisnya napas di bagian abdomen atau diafragma. Gerakan ini terjadi karena paru-paru yang terisi udara mendesak sekat antara dada dan perut sehingga perut bagian atas jadi bergerak. Kita akan merasakan napas di bagian dada bila pernapasan kita lebih dangkal dan kita akan merasakan di bagian perut bila pernapasannya lebih dalam.
Jika anda menyadari dengan cara demikian, maka prosesnya terjadi dengan sangat alamiah. Tidak dibutuhkan usaha untuk mencari napas. Napas dengan sendirinya muncul dalam kesadaran anda. Saat itu, kondisi batin anda sudah lebih jernih dan napas anda juga sangat natural. Setelah itu perlahan-lahan, kita bawa perhatian ke ujung hidung.
Jadi sebelum menggunakan metode napas ini, anda harus merelakskan tubuh terlebih dulu. Setelah merelakskan bagian-bagian tubuh, kita mengamati keseluruhan tubuh dan secara alami menyadari adanya napas.
Namun, jika belum sampai pada kondisi relaks, kita sudah mengamati napas. Dengan demikian ketika kita ingin menfokuskan perhatian pada napas, perlu menggunakan usaha atau anda menjadi mengendalikan napas. Jika anda mengendalikan napas atau memaksakan diri untuk memperhatikan napas kita menjadi tegang.
Sedikit saja anda tegang di bagian tertentu, bagian yang lainnya akan ikut tegang. Ada sebagian orang matanya menjadi tertutup rapat dan tegang karena dia menggunakan usaha untuk memperhatikan napas. Akhirnya bagian disekitar rongga mata menjadi tegang.
Jika ada yang saat bermeditasi memperhatikan napas bagian kepala akan menjadi tegang, setelah selesai sesi meditasi merasa sangat capek, itu tanda bahwa penerapan metodenya tidak benar. Anda belum relaks. Namun, jika kita sudah duduk dengan benar; melakukan relaksasi dengan memindai tubuh dua-tiga kali; sesudahnya perhatikan keseluruhan tubuh; lalu anda secara alami menyadari kembang-kempisnya perut; kemudian fokuskan perhatian pada napas di sekitar ujung hidung; amati napas, maka saat itu napas menjadi sangat alami, tubuh sangat relaks, pikiran juga dengan sangat relaks berfokus pada pernapasan di ujung hidung.
Anda sama sekali tidak memaksakan diri, sebaliknya pikiran anda bisa fokus dengan alami. Kita pun sudah mulai dan terus lanjut mengunakan metode ini untuk bisa berkonsentrasi.
Terus melanjutkan penerapan metode ini sehingga metode tersebut menjadi semakin bertenaga dan bisa terus diterapkan. Kita mempertahankan perhatian terpusat di sana, lalu kita bisa menggunakan hitungan napas untuk membantu mengamati keluar masuknya napas dengan jelas dan natural.
Jika saat memperhatikan napas, anda merasa kesulitan, pikiran anda lari kesana kemari sehingga anda berkali-kali lupa pada nafas anda, itu pertanda bahwa anda belum siap memperhatikan napas. Pikiran anda masih kasar. Jika demikian, sebaiknya anda kembali ke relaksasi tubuh.
Jika relaksasi juga sulit dilakukan, anda bisa memperhatikan posisi tubuh, jika memperhatikan posisi tubuh juga sulit dilakukan, anda bisa melakukan meditasi jalan. Ini lebih baik ketimbang membuat napas menjadi kasar dengan cara mengendalikan napas

Sumber : Google

by: kyai jamas

0 komentar:

Posting Komentar