INTI PADMA

Icon INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI

Entri Populer

CONTACT

Telepon Call
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 ) Hp : 0852-0042-3557 ( AS )

Blackberry Toko Online
BLACKBERRY
7D603818

Icon WhatsApp
WhatsApp
No: 0857-2877-5740

DONASI


a/n Ahmad sodik
No: 422-100-320-3267

Anda pengunjung ke

Translate

Sabtu

NAFAS MEDITASI

 Bag.02

MENGHITUNG NAFAS

 


Setelah menyadari nafas beberapa saat, setelah tubuh menjadi semakin relak, jangan terburu-buru memasuki tahapan berikutnya. Terlebih dahulu kita harus menunggu hingga batin kita cukup mapan dan stabil menyadari nafas.

Setelah itu kita bisa mempertajam konsentrasi dengan menghitung nafas.
Ketika nafas ini berhembus keluar, dalam batin kita menghitung “satu”, lalu ulangi lagi, “dua”, lalu “tiga”. Demikian cara kita menghitung napas.
Kita tidak menghitung saat menarik nafas. Kita juga tidak menghitung di jeda nafas masuk dan keluar.
Jika menghitung di jeda nafas, kita akan cenderung mengendalikannya. Jika saat menghembuskan udara keluar kita menghitung, “Satu.” Ini sangat alami. Di samping itu, waktu yang dibutuhkan saat mengeluarkan nafas sedikit lebih lama ketimbang saat menarik nafas. Dan ini sesuai dg pengertian dasar dari nafas yaitu udara yg keluar dr tubuh ( Dasar ilmu nafas dlm tradisi GIP )
Hitungan kita letakkan secara ringan di setiap hembusan nafas. Seperti ingin meletakkan sesuatu di bagian tersebut.
Manfaat dari menghitung angka ini untuk membuat anda lebih sadar, “Oh! Sekarang saya sedang memperhatikan nafas ini. ‘Satu.’ Saya masih memperhatikan nafas.”
Perhatian kita sepenuhnya diletakkan pada pernafasan. Melalui perhatian terhadap nafas ini, pikiran kita perlahan-lahan akan menjadi terfokus.
Kita menghitung mulai dari angka satu hingga sepuluh. Jangan lewat dari angka sepuluh. Ketika sampai hitungan ke-sepuluh, anda hitung lagi dari satu, tidak dilanjutkan dengan hitungan kesebelas. Namun kadang proses ini tidak begitu mudah sbgmn yg dibayangkan
Kebanyakan dari kita ketika menghitung sampai angka sepuluh, punya kebiasaan melanjutkan hitungan ke sebelas, dua belas. Kalau kesadaran kita kurang kuat, kita bisa menghitung hingga dua puluh, tiga puluh. Ketika sadar bahwa kita sudah menghitung terlampau jauh, kita kembalikan hitungan ke angka satu.
Ada beberapa orang menghitung satu… dua… tiga… kemudian angka hitungan itu menghilang. Semua pergi entah kemana. Setelah anda sadar, anda mencoba mengulang lagi dari satu, tapi lagi-lagi gagal mencapai angka sepuluh. Padahal di bangku sekolah dasar tentu sudah belajar menghitung satu, dua, hingga sepuluh. Namun saat bermeditasi, menghitung angka-angka ini. Satu… dua… tiga… tidak bisa selesai sampai sepuluh. Ini karena pikiran terlalu terpencar sehingga dengan mudahnya terbawa pergi oleh pikiran mengembara.
Ketika anda sadar bahwa pikiran sudah mengembara, tariklah perhatian kembali menyadari tubuh, menyadari adanya nafas, lalu kemudian hitung lagi. Jika perhatian pergi, tariklah kembali. Perhatian pergi lagi, tariklah kembali lagi. Namun, ketika menarik kembali, jangan menggunakan usaha, jangan memaksa. Sekadar tarik dengan ringan dan alami membawa perhatian kembali menyadari tubuh. Setelah kembali ke tubuh, sadari keluar masuknya nafas, lalu kembali menghitung nafas.
Ada juga yang setelah berlatih menghitung sekian lama, hitungan bisa berjalan secara otomatis, mekanikal. Jadi meskipun kita bisa menghitung, perhatiannya tumpul. Untuk menjaga agar kesadaran tetap segar dan jernih, kita bisa menghitung dengan urutan terbalik. Mulai dari sepuluh turun sampai satu kemudian kembali ke sepuluh. Bisa juga kita menghitung angka genap saja atau ganjil saja mulai dari 1 sampai 20.
Semakin lama, kita akan semakin familiar dengan metode ini. Setelah semakin familiar dengan metode ini, saat perhatian lari, kita akan cepat menyadarinya kemudian anda mengembalikan perhatian untuk menyadari tubuh, menyadari nafas dan kembali menghitung. Semakin lama hitungan semakin lancar dan jelas.
Setelah anda bisa menghitung dengan lancar dan jelas, waktu terasa berlalu dengan cepat. Tubuh anda juga sangat relaks, tidak terinterupsi sehingga bisa terus melanjutkan hitungan dengan baik.
Dalam Tradisi Yoga Menghitung nafas adalah gerbang pertama dari “enam gerbang menakjubkan” yang terdiri dari:

1. Menghitung napas.
2. Mengikuti napas.
3. Ketenangan atau samatha.
4. Pandangan terang atau vipasyana.
5. Kembali.
6. Pemurnian.

‪#‎Selamat‬ berlatih dg ringan & riang....


®By. Kyai Jamas Sanggar Sattvika Meditasi

·

0 komentar:

Posting Komentar