INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI
Label
- hikmah ( 48 )
- reiki ( 70 )
- tekhnik penyembuhan ( 3 )
- tentang ( 2 )
Entri Populer
-
MEDITASI SIRRUL FATIHAH =¤= MAKNA AL-FATIHAH =¤= Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah SWT berfirman :''Aku membagi sola...
-
SHOLAWAT JALAN PINTAS MENUJU MAKRIFAT Perlu diketahui bahwa derajat makrifat itu semata-mata pemberian dari Allah kepada ...
-
SHALAT DAIM Shalat dalam tinjauan tasawuf ada dua macam, yaitu sholat yang bersifat syariat yaitu sholat lima waktu (shalat wajib...
CONTACT
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 )
Hp : 0852-0042-3557 ( AS )
BLACKBERRY
7D603818
WhatsApp
No: 0857-2877-5740
Anda pengunjung ke
662860
Translate
Minggu
HATI NURANI
Dulu saya pernah berkunjung ke almarhum Kiyai Mahfud, rumahnya dekat
alas purwo. Saat lagi ngobrol ada tamu seorang wanita, mintak tolong
anaknya cewek sudah dewasa tapi belum dapat jodoh, akhirnya Kiyai
Mahfud diam sebentar lalu memberikan resepnya, agar tiap hari anak
tersebut minum jamu temu lawak.
Lalu ada juga orang datang mintak tolong sepeda motornya hilang dicuri maling, sama kiyai disuruh mbakar rumput teki di malam hari. Yang paling unik adalah ada seorang nelayan berkeluh kesah, perahunya jarang dapat tangkapan ikan, oleh beliau diajak keluar rumah, lalu diambilkan daun bambu untuk ditaruk diperahunya. Dengan izin Allah besoknya perahunya dapat ikan banyak.
Lalu ada juga orang datang mintak tolong sepeda motornya hilang dicuri maling, sama kiyai disuruh mbakar rumput teki di malam hari. Yang paling unik adalah ada seorang nelayan berkeluh kesah, perahunya jarang dapat tangkapan ikan, oleh beliau diajak keluar rumah, lalu diambilkan daun bambu untuk ditaruk diperahunya. Dengan izin Allah besoknya perahunya dapat ikan banyak.
Uniknya cara yang diberikan oleh kiyai jika dipakai oleh orang lain tidak terkabul doanya. Jadi tidak bisa dicopy paste. Setiap orng yang datang ke beliau petunjuknya tergantung dari hati nurani beliau. Sebelum pulang beliau berpesan ke penulis, “ ikuti kretek hatimu nak dalam segala hal”. Ya mbah Yai”. Jawabku sambil mohon pamit pulang.
Makna Hati Nurani
Hati Nurani adalah hati yang
dipenuhi cahaya Allah, nurani berasal dari bahasa arab dari kata Nur
artinya “cahaya, terang”. Sedangkan dalam kamus Bahasa Indonesia, nurani
artinya “terang bercahaya”.
Dalam istilah Jawa hati nurani
disebut dengan Gusti yaitu baguse ati (hati yang terpuji). Dalam tradisi
jawa ada sebuah pepatah, “Gusti iku dumunung ana atining manungsa kang
becik, mulo iku diarani Gusti iku bagusing ati.” (Tuhan berada di dalam
hati manusia yang baik, oleh sebab itu disebut Gusti (bagusing ati).Jadi manunggaling kawulo marang Gusti itu artinya bersatunya manusia dengan hati nuraninya setiap perbuatan sikap dan ucapan harus sesuai dengan hati nurani. Dengan konsep di atas, maka tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan hadits. Jika artinya bersatunya manusia dengan Tuhan-Nya malah membingungkan, karena manusia tidak bisa bersatu dengan Dzat Tuhan. Rasulullah menyebutkan dalam sebuah hadits Qudsy:
مَا وَسِعَنِي سَمَائِي وَلا أَرْضِي ، وَلَكِنِّي وَسِعَنِي قَلْبُ عَبْدِي الْمُؤْمِنِ
“Tidak dapat memuat Dzat-Ku bumi dan langit-Ku, kecuali “Hati” hamba-Ku yang mukmin” [1]
Sumber Hati Nurani
Hati nurani ketika membimbing manusia dapat berupa gambar atau tulisan yang sering juga disebut tulisan tanpo papan (tulisan tanpa papan tulis), kadang juga berupa suara, yang sering diebut suoro tanpo rupo (suara tanpa wujud). Suara hati nurani itu bersumber dari Sang Pencipta, yaitu Allah Swt.:
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُنْ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Kebenaran itu berasal dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (Ali Imran ayat 60)
Ibnu ‘Athaillah As-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan mengenai sumber suara hati nurani yaitu:
إنّما اَوْرَدَ عليك الواردُ لتكون به عليه وارِدًا
(Sesungguhnya Allah mendatangkan cahaya ilahi {warid} itu kepadamu agar kamu dengan warid itu menjadi orang yang menghadap dan masuk ke hadiratNya).[2]
Suara hati nurani adalah fitrahnya manusia yang datang dari Allah. Suara hati nurani seorang insan akan selalu baik ketika nur Allah sudah meresap dan menetap di hatinya. Menurut Al-Arif billah Ahmad bin Muhammad bin Ajibah al-Hasani, pengarang kitab Iqazhu al- Himam fi Syarhi al-Hikam, bahwa cahaya Allah yang diletakkan di hati hambaNya ( nūr warid ) melalui tiga fase :
1. Nūr Islam, cahayanya seperti bintang, lemah. Cahaya ini merubah keadaan hamba dari gelapnya kekufuran dan kedurhakaan kepada cahaya keislaman, tunduk dan patuh kepada Tuhannya. Disebut juga dengan nūr syari’at.
2. Nūr Iman, cahayanya menyinari hati manusia agar ikhlas beramal dan mengabdi kepadaNya. Disebut juga dengan nūr thariqat.
3. Nūr Ihsan, yaitu cahaya yang menyingkap gelapnya terhijab dari Allah, sehingga orang yang berada pada maqam ini sudah tidak ada lagi penghalang antara hamba dan Allah. [3]
Penutup
Ditempatku ada Yayasan TK, para pendiri Yayasan mengadakan rapat untuk mendirikn MI (SD.) karena kondisi saya flu saya tidur habis magrib tidak ikut rapat, ketika isya’ hati nurani saya mmebangunkan saya, “Bangun, bangun, orang-orng rapat, tapi MI (SD.)nya nanti gak apat murid dan tidak laku”.
Lalu saya bangun dan bertanya kepada ibu saya, “apakah ada rapat di musholla,”? ibu ku menjawab, “Ya banyak orang rapat”. Sayapun meceritakan kalau nanti sekolahnya tidak laku dan tidak dapat murid, orangtuaku membantah dan tidak percaya. Selesai rapat , orang-orang saya beritahu, mereka tidak percaya dan meremehkan.
Dapat satu minggu umbul-umbul dan sepanduk dipasang untuk menjaring Siswa MI (SD.), dapat dua minggu panitia mengklaim sudah dapat murid 25 siswa. Setelah satu bulan ketika jadwal masuk kelas ternyata tidak ada siswa/murid yang datang alias tidak laku.
Ternyata petunjuk dari hati nurani tidak pernah meleset......
(Bersambung)
Literatur:
1. http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php…
2. Ibnu ‘Athaillah, Hikmah Al-Hikam, http://www.qudwa1.com/?page=articles/24/24-001
3. Ahmad bin Muhammad bin Ajibah al-Hasani, Iqazhu al- Himam fi Syarhi al-Hikam, http://alturath.info/…/eloum/eiqaz.alhemam/eiqaz.alhemam.htm
by: Cahaya Gusti
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar