INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI
Label
- hikmah ( 48 )
- reiki ( 70 )
- tekhnik penyembuhan ( 3 )
- tentang ( 2 )
Entri Populer
-
MEDITASI SIRRUL FATIHAH =¤= MAKNA AL-FATIHAH =¤= Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah SWT berfirman :''Aku membagi sola...
-
SHOLAWAT JALAN PINTAS MENUJU MAKRIFAT Perlu diketahui bahwa derajat makrifat itu semata-mata pemberian dari Allah kepada ...
-
SHALAT DAIM Shalat dalam tinjauan tasawuf ada dua macam, yaitu sholat yang bersifat syariat yaitu sholat lima waktu (shalat wajib...
CONTACT
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 )
Hp : 0852-0042-3557 ( AS )
BLACKBERRY
7D603818
WhatsApp
No: 0857-2877-5740
Anda pengunjung ke
Translate
Senin
KEBERHASILAN
DALAM MEDITASI (DZIKIR)
https://www.tokopedia.com/zain-pro?nref=shpside
Selama ini banyak anggapan dan asumsi yang keliru mengenai meditasi (Dikir) yang berhasil, sebagian orang menyatakan, bahwa orang yang bermeditasi (Dikir) kelas tinggi tubuhnya bisa terbang ke angkasa kesana-kemari, ada juga yang menyatakan, orang tersebut dapat menghilang, menembus bumi, air dan laut, kebal dari segala senjata, ada juga yang menyatakan bahwa meditasi (Dikir) yang sudah kelas tinggi adalah orang yang bisa berjalan di atas air, tahan api, berjalan seperti kilat, dari kota satu ke kota lain hanya sekejap.
Diriwayatkan dalam sebuah cerita, suatu ketika Imam Yazid al-Bustami, ditanya oleh seseorang tentang kehebatan (karomah). Bagaimana pendapatmu dengan seseorang yang bisa berjalan ke Makkah dalam waktu semalam? Beliau menjawab, “Syaitan yang terkutuk pun dapat melakukan perjalanan dari barat ketimur hanya dalam waktu sekejap”. Beliaupun ditanya lagi, “Bagaimana dengan seseorang yang mampu berjalan di atas air?” Beliau menjawab: ”Ikan lebih pandai berenang di air dan burung lebih pandai terbang di udara. Mengapa kamu heran dengan hal itu?”
Meditasi, atau perjalanan spiritual, bukan mencari sensasi, bisa terbang, bisa tahan api, bisa mengobati, bisa menghilang atau kehebatan-kehebatan lainnya, semua itu bukan tujuan yang sebenarnya.
Suatu ketika seseorang bertanya kepada Sahl Ibn Abdullah seorang ulama tasawuf, “Apakah orang yang dapat menghilang itu merupakan tanda bahwa dia memiliki Karomah(kelebihan)? Beliau menjawab: “Karomah yang sebenarnya adalah dapat menghilangkan sifat-sifat yang tercela pada dirinya dan menggantikannya dengan sifat-sifat terpuji . [1]
Janganlah terjebak dalam pandangan dan anggapan yang keliru selama ini, sehingga para pelaku spiritual tersesat dari tujuannya yaitu mencari Allah. Adapun kelebihan yang di peroleh itu semua hanyalah bonus. Pergunakanlah bonus itu untuk membantu orang lain jangan dijual belikan.
Pejalan spiritual adalah ibarat petani, jika sawahnya ditanami padi dan dirawat dengan baik maka padinya akan baik, dan di bawah padi ada jenis-jenis tanaman dan hewan lainnya, antara lain ada tanaman krokot, rumput, ciplukan, ikan, keong, belut dan sebagainya. Semuanya yang ada di bawah padi adalah bonus untuk pak tani agar dimanfaatkan, tetapi tujuan utama adalah padi yang di tanam, dirawat dan dijaga sampai panen.
Jika pak tani hanya menanam rumput atau menebar ikan di sawahnya maka hasil panennya adalah rumput dan ikan, jangan mengharapkan padi, mustahil petani tersebut dapat memanen padi. Untuk itu jadilah petani yang baik jangan terjebak dengan iming – iming atau bonus sehingga lupa dengan tujuan semula.
Pejalan spiritual, tujuannya bukan mencari kesaktian atau hebatan-hebatan, akan tetapi mengalahkan hawa nafsu agar jiwa kita menjadi bersih dan dapat mengetahui sang pencipta. Bagaimana mungkin dapat mencapai makrifat sedangkan di dalam dirinya masih terdapat sifat-sifat angkuh, sombong dan merasa hebat? Padahal syaratnya adalah menghilangkan ke akuan untuk menuju sang “AKU” yang sejati.
Literatur:
1.Maulana al allamah al-Fahhamah, Hakekat Jalan Sufi, Yogyakarta: Qolam, 2002, hal. 123.
By : Cahaya Gusti
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar