INTI PADMA

Icon INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI

Entri Populer

CONTACT

Telepon Call
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 ) Hp : 0852-0042-3557 ( AS )

Blackberry Toko Online
BLACKBERRY
7D603818

Icon WhatsApp
WhatsApp
No: 0857-2877-5740

DONASI


a/n Ahmad sodik
No: 422-100-320-3267

Anda pengunjung ke

662634

Translate

Rabu

DIALOG DENGAN KUNTILANAK

 

 

Kemarin sore sekitar jam 4 lebih, ada tetangga seorang cewek yang baru lulus SMK, mengalami kerasukan. Saudaranya datang ke rumah mintak tolong, maka sayapun menuju tetangga yang kesurupan. Tenaganya sangat kuat dipegang empat orang kualahan.
Lalu saya tanya ke jin yang merasukinya, “Kenapa ganggu anak ini?” Jinya Jawab: “jangan ikut campur anak ini akan kubawa dan kubunuh”. “Kamu tidak bisa seenaknya ganggu orang, apalagi mau membunuh, akan kubakar”, Jawabku.


Kemudian saya sentuh kepalanya sambil diruqyah dengan bacaan ayat-ayat al-Qur’an dan dan doa-doa untuk mengusir jin tersebut. Ternyata Jin yang merasuki cewek tersebut banyak, ada yang bertempat di kedua pundak, perut, kedua kaki dan kepala. Satu persatu jin tersebut keluar dari tubunya, tinggal satu yang sulit dikeluarkan. Setelah saya amati ternyata in tersebut berada diotak belakang, saya tarik dengan susah, jinnya kesakitan lalu keluar.
Gadis tersebut mulai sadar dan mengeluh kepalanya sangat berat dan sakit. Baru dapat lima menit, jinnya kembali masuk dan berteriak-teriak akhirnya saya ruqyah kembali lalu jinnya kesakitan dan keluar dari tubuh gadis tersebut.
Setelah mulai sadar sayapun pamit pulang untuk menjalankan sholat magrib, sebelumnya saya minta mereka untuk mencari daun sirih tujuh lembah yang ketemu rosnya (garis daun), selesai ditumbuk dan direbus keluarganya datang kembali ke rumah memberitahu kalau cewek tadi kesurupan lagi. Air daun sirih sudah masak lalu saya menuju rumah tetangga tersebut.
Ternyata Jin yang merasuki sudah beda dari sebelumnya, tangan gadis tersebut menari dengan lembut sambil bernyanyi.
“Kamu siapa?” tanyaku. Dia mejawab, “ aku KUNTI”.
“Kunti siapa lengkapnya dan dari mana...?” tanyaku kembali
Dia menjawab: “ Aku adalah KUNTIL ANAK, asalku dari utara (kec. Rogojampi, Banyuwangi)”. Mendengar jawaban itu sayapun sontak kaget dan penasaran, lalu saya gali informasi mengenai Kunti tersebut.
[Cahaya Gusti]: “ Kamu Jin atau Jiwa manusia..?”
[ Kunti]: “Aku adalah jiwa manusia.”
[Cahaya Gusti]: “Jangan bohong, kamu Jin yang pura-pura ngaku Jiwa gentayangan ya....jika bohong akan saya bakar.”
[ Kunti]: “Benar, saya tidak bohong, saya bukan Jin, tapi jiwa manusia.”
Lalu saya periksa dengan teliti dia tidak bohong, ternyata memang jiwa penasaran.
[Cahaya Gusti]: “lalu mengapa kamu mengganggu anak ini?”
[ Kunti]: “Aku kasihan dengan anak ini tadi diganggu dan dibawa oleh beberapa siluman jin, akhirnya saya bantu, itu jin yang ganggu berkumpul di depan.”
[Cahaya Gusti]: “ Jika kamu dahulunya adalah manusia mengapa sampai menjadi kuntil anak...?.”
[ Kunti]: “ Aku dulu adalah seorang penari dan penyanyi, keluargaku tidak mendukung, lalu aku diperkosa pacarku dan dibunuh. Karena waktu hidup malas beribadah saya tidak bisa pulang ke alam barzakh.”
[ Kunti]: “aku berpesan ke orang tuanya, tolong anak ini jangan dimarahi, karena dia akan sedih, bingung dan sering melamun, sehingga Jin akan mudah ganggu dan merasukinya. Aku mau keluar dari gadis ini, tapi bacakan Yasin dulu.
[Cahaya Gusti]: “Ya akan kubacakan Yasin dan kudoakan agar kamu pulang ke alam barzakh dan tidak keluyuran di alam dunia ini.” Ketika saya akan ke kamar mandi untuk wudhu.
[ Kunti]: “Aku ini walaupun sudah tua, tapi masih cantik dan bisa bernyanyi.” Lalu kuntil anak tersebut menari sambil menyanyikan lagu dengan merdunya:” ” Lingsir wengi… sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi.....”
Kontan suasana semakin merinding dan membuat keluarganya yang berkumpul menjadi ketakutan. Ternyata lagu Lingsir wengi memang kesukaan Kuntil anak, gumanku dalam hati.
Setelah selesai wudhu, sebelum pembacaan surat Yasin saya meminta ke keluarganya pisau besar, untuk menghancurkan Jin yang ganggu dan membuat pagar rumah.
[ Kunti]: “Kalau baca Yasin jangan cepat-cepat, aku ikut baca Juga.”
[Cahaya Gusti]: “Ya, kita baca bersama-sama dengan bacaan yang santai dan tidak tergesa-gesa.
Sebelum baca Yasin kami kirimkan fateha ke jiwa Kuntil anak, agar bisa sempurna hidupnya dengan cara pulang ke alam barzakh. Lalu yang kedua kami baca fateha dengan niat dikirim ke Ruh surat Yasin, agar dengan enerji dan barokah bacaan Yasin dapat menghancurkan dan mengalahkan Jin yang ganggu gadis ini.
Ketika kami membaca Yasin, maka Kuntil Anak itu juga ikut membaca dengan suara lembut, ternyata dia pintar ngaji juga. Dalam surat yasin ada tujuh ayat yang akhirnya ada kata MUBIN. Disetiap kata tersebut saya berhenti, golok saya ambil dan saya sugestikan, “ Ya Allah jadikan pisau ini mempunyai enerji dan kekuatan dari bacaan Yasin untuk menghancurkan dan mengalahkan Jin yang ganggu anak ini. Dan dengan bacaan yasin ini sempurnakan jiwa kuntil anak ini.” Si Kuntipun menjawab, “Amien.”
Setelah bacaan Yasin selesai, Si kunti pun mau pamitan keluar, lalu saya cegah dulu dan saya tanyai.
[Cahaya Gusti]: “ Kunti, Sekarang jin yang ganggu anak ini bagaimana.....?.”
[ Kunti]: “ Jin dan siluman yang ganggu sudah kalah dan berantakan terkapar dengan pedang yang kamu bacakan Yasin.”
Cara di atas sering saya gunakan ketika melawan Jin yang sangat tangguh dan melawan dukun santet, dengan izin Allah sangat ampuh sekali.
[Cahaya Gusti]: “ sebelum kamu keluar saya doakan kamu dengan beberapa ayat dan doa, dan kamu harus melanjutkan ke alam barzakh jangan tersesat lagi di dunia. Lalu kami membaca surat al-Qodar, al-Ikhlas, alfalak, An-Nas berikutnya saya doakan ketenangan dan keamaian hati dan doa mohon ampun.
[ Kunti]: “Terima kasih atas doanya, sekarang saya mau pamit, jangan dimarahi gadis ini agar tidak mudah kesurupan, saya akan menjaga dari alam barzakh. Saya mohon pamit Assalamualaikum.” Lalu si Kunti tersebut keluar, dan yang kesurupan bangun menjadi sadar dan sehat kembali. Keluarganya menjadi lega dan bahagia.
Ketika gadis tersebut ditanya tadi merasakan apa, dia menjawab dia dibawa oleh orang laki-laki banyak kesuatu tempat, lalu ditolong oleh wanita umurnya separuh baya. Teryata apa kata si Kunti dengan gadis tersebut sama.
Lalu air daun sirih saya minumkan agar tubuhnya menjadi normal dan sehat kembali, sedangan pisaunya saya suruh ditaruk di atap rumah agar Jin tidak berani masuk dan ganggu lagi. Jika pisau tersebut dibuat utuk membacok atau mengiris apasaja, maka kekuatan eneji Yasin akan luntur.
Lalu sayapun pulang menjalankan sholat magrib.......


semoga bisa diambil hikmahnya...



by : Cahaya Gusti


 

0 komentar:

Posting Komentar